Articles

TRANSFORMASI KARYA SENI PERFORMANS PSEUDO DELIGHTS MENJADI KARYA SENI YANG DAPAT DIKOLEKSI

  • Fransisca Retno Setyowati Rahardjo, S.Ds., M.Sn. , F.X. Damarjati, M.Sn., Michelle Elise Lapian, S.Sn., M.M., M.Ds.

Abstract

Karya Pseudo Delights adalah karya seni performans yang pernah diperformakan sebanyak dua kali sepanjang tahun 2017-2018. Dengan menggunakan pemikiran seni konseptual, karya ini menguji coba cara merespon fenomena sosial ‘pamer kesuksesan’ di sosial media Instagram. Saat itu, beberapa teman dekat dari perupa sebagai penulis konsisten mem-posting kegiatan makan dalam perjalanan bisnis atau acara keluarga yang dianggap mewah. Penulis kemudian merekonstruksi aktivitas tersebut dalam sebuah perjamuan dan membajak citra-citra visual mereka untuk digunakan sebagai papan menu. Namun menu tersebut tidak disajikan menggunakan bahan asli nya, melainkan menggunakan bahan-bahan murah yang sering didapatkan di lingkungan ‘rakyat jelata’ dengan penambahan aksen dekorasi sesajian tradisional ala Nusantara. Setelah lima tahun, penulis tergerak untuk mengembangkan karya performans tersebut menjadi karya seni yang dapat dikoleksi. Untuk mencapai tujuan tersebut, penulis mendokumentasikan performa pada subjek yang berbeda, dan menggunakan prinsip-prinsip desain dalam menyusun estetika nya. Pada perjalanan perncarian estetikanya ternyata tema karya ini berkembang dari respon penulis mengenai isu konsumerisme ke isu ‘fashion spirituality’ sehingga judul akhir berubah menjadi Pseudo Delights ASMR


Keywords
Prinsip psikologi desain, seni konseptual, seni performans


Full Text
PDF