Abstract

Cerita-cerita tentang ketidakharmonisan rumah tangga belakangan mulai menguak ke publik melalui media sosial, bahkan banyak serial-serial drama mulai mengangkat tema isu rumah tangga. Pemuda sebagai kelompok masyarakat yang dekat dan familiar pada hal tersebut dibuat terpengaruh oleh hal-hal negatif yang ditampilkan, apalagi secara garis umur, anak muda yang saat ini berada pada usia 25-30, berada pada usia matang untuk menikah. Kekhawatiran ini bisa saja menimbulkan dampak yang lebih parah hingga seseorang mengidap gamophobia, yaitu suatu kondisi mental berupa ketakutan berlebih terhadap pernikahan. Dari keresahan tersebut, Linangkung Diah, seorang penulis menceritakan sudut pandangnya sebagai seorang pengidap gamophobia akibat trauma masa lalu dan bagaimana cara ia menghadapi masalah ini dalam sebuah buku. Metode penelitian pada perancangan ini menggunakan metode kualitatif dalam penjabarannya, dan langkah prosedur penelitian berupa document review, in depth interview, dan studi literatur dengan hasil penelitian berupa perancangan buku ilustrasi “Untuk Hati Yang Takut Menikah”.

Keywords

Gamophobia, Buku, Ilustrasi.

Full Text

PDF